Rabu, 29 November 2017

Selayang pandang tentang Dialectical Behavior Therapy (DBT)

Dialectical behavior therapy (DBT) dikembangkan oleh Marsha Linehan, adalah sebuah teknik yang luar biasa efektif untuk mengatasi kondisi emosional yang berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa DBT memperkuat kemampuan seseorang untuk mengatasi distres tanpa kehilangan kendali atau bertindak destruktif.

Banyak orang berjuang dengan emosi-emosinya yang luar biasa. Hal ini seakan-akan emosinya disetel pada volume maksimum sebanyak yang mereka dapat rasakan. Ketika mereka merasa marah, sedih atau takut, emosinya ini muncul sebagai sebuah gelombang besar yang sangat kuat menyapu diri mereka.

Jika Anda merasakan emosi besar dalam kehiudpan Anda, Anda tentunya memahami apa yang sedang kita bahas di sini. Ada hari-hari ketika emosi Anda menghantam Anda bagaikan Tsunami. Ketika hal itu terjadi, membuat Anda 'memahami' rasa takut untuk merasakan banyak hal karena Anda tidak ingin terlempar oleh emosi Anda. Masalahnya adalah, semakin Anda menekan emosi Anda, semakin besar emosi tersebut Anda rasakan. Perlu kemampuan untuk meregulasi emosi dalam hal ini. Hal yang penting untuk diketahui saat ini adalah bagaimana berusaha menghentikan perasaan berlebihan tersebut.

Trauma-trauma sebelumnya yang kita alami dapat mengubah struktur otak kita sehingga kita akan mengalami intensitas yang lebih rentan ketika merasakan emosi negatif. Walaupun ternyata akar dari kecenderungan intensitas emosi itu ternyata berasal dari genetik kita atau dengan kata lain, adanya trauma bukan berarti kita tidak dapat kita mengatasi masalah tersebut. Dengan semacam ketrampilan dalam DBT ini sudah ribuan orang di dunia ini mampu mengendalikan emosi berlebih tersebut.

DBT mengajarkan 4 ketrampilan penting yang dapat mengurangi ukuran gelombang emosi dan menolong Anda mempertahankan keseimbangan ketika emosi-emosi tersebut mengganggu Anda. keempat skill tersebut adalah:

1. Toleransi terhadap distress yang akan membantu Anda beradaptasi lebih baik dengan kejadian-kejadian yang menyakitkan dengan membangun ketahanan diri Anda dan memberikan cara baru bagi Anda untuk melunakkan efek-efek yang membuat Anda marah.

2. Mindfulness (Kesadaran mental) akan membantu Anda mengalami momen saat kini ketika Anda secara otomatis terfokus pada pengalaman rasa sakit di masa lalu atau merasa takut akan kemungkinan-kemungkinan di masa depan.

3. Ketrampilan meregulasi emosi akan membantu Anda untuk lebih menyadari secara jernih apa yang Anda rasakan dan kemudian mengamati setiap emosi tanpa merasakannya secara berlebihan. Tujuannya adalah untuk memodulasi perasaan Anda untuk tidak menjadi cara yang reaktif dan destruktif.

4. Efektifitas interpersonal memberikan Anda alat baru untuk mengekspresikan keyakinan-keyakinan dan kebutuhan-kebutuhan Anda, menentukan batas, dan menegosiasikan solusi-solusi masalah Anda - dan semua ini dalam konteks melindungi relasi Anda dan memperlakukan orang lain dengan penuh penghargaan.

Tulisan ini ditulis disela-sela menyelesaikan disertasi di Calgary-Alberta Canada.

1 komentar: